Disusun Oleh :
Melly
Anggi
Gangguan Keseimbangan Elektrolit dan Cairan
Gangguan Keseimbangan Cairan
a. Dehidrasi
b. Syok hipovolemik
Gangguan Keseimbangan Elektrolit
a. Hiponatremia
Definisi : kadar Na+ serum di bawah normal (< 135 mEq/L)
Causa : CHF, gangguan ginjal dan sindroma nefrotik, hipotiroid, penyakit Addison
Tanda dan Gejala :
- Jika Na plasma turun 10 mEq/L dalam beberapa jam, pasien mungkin mual, muntah, sakit kepala dan keram otot.
- Jika Na plasma turun 10 mEq/L dalam satu jam, bisa terjadi sakit kepala hebat, letargi, kejang, disorientasi dan koma.
- Mungkin pasien memiliki tanda-tanda penyakit dasar (seperti gagal jantung, penyakit Addison).
- Jika hiponatremia terjadi sekunder akibat kehilangan cairan, mungkin ada tanda-tanda syok seperti hipotensi dan takikardi
b. Hipernatremia
Definisi : Na+ serum di atas normal (>145 mEq/L)
Causa : Kehilangan Na+ melalui ginjal misalnya pada terapi diuretik, diuresis osmotik, diabetes insipidus, sekrosis tubulus akut, uropati pasca obstruksi, nefropati hiperkalsemik; atau karena hiperalimentasi dan pemberian cairan hipertonik lain.
Tanda dan Gejala : iritabilitas otot, bingung, ataksia, tremor, kejang dan koma yang sekunder terhadap hipernatremia.
c. Hipokalemia
Definisi : kadar K+ serum di bawah normal (< 3,5 mEq/L)
Etiologi
- Kehilangan K+ melalui saluran cerna (misalnya pada muntah-muntah, sedot nasogastrik, diare, sindrom malabsorpsi, penyalahgunaan pencahar)
- Diuretik
- Asupan K+ yang tidak cukup dari diet
- Ekskresi berlebihan melalui ginjal
- Maldistribusi K+
- Hiperaldosteron
Tanda dan Gejala :
Lemah (terutama otot-otot proksimal), mungkin arefleksia, hipotensi ortostatik, penurunan motilitas saluran cerna yang menyebabkan ileus. Hiperpolarisasi myokard terjadi pada hipokalemia dan dapat menyebabkan denyut ektopik ventrikel, reentry phenomena, dan kelainan konduksi. EKG sering memperlihatkan gelombang T datar, gelombang U, dan depresi segmen ST.
d. Hiperkalemia
Definisi : kadar K+ serum di atas normal (> 5,5 mEq/L)
Etiologi :
- Ekskresi renal tidak adekuat; misalnya pada gagal ginjal akut atau kronik, diuretik hemat kalium, penghambat ACE.
- Beban kalium dari nekrosis sel yang masif yang disebabkan trauma (crush injuries), pembedahan mayor, luka bakar, emboli arteri akut, hemolisis, perdarahan saluran cerna atau rhabdomyolisis. Sumber eksogen meliputi suplementasi kalium dan pengganti garam, transfusi darah dan penisilin dosis tinggi juga harus dipikirkan.
- Perpindahan dari intra ke ekstraseluler; misalnya pada asidosis, digitalisasi, defisiensi insulin atau peningkatan cepat dari osmolalitas darah.
- Insufisiensi adrenal
- Pseudohiperkalemia. Sekunder terhadap hemolisis sampel darah atau pemasangan torniket terlalu lama
- Hipoaldosteron
Tanda dan Gejala :
Efek terpenting adalah perubahan eksitabilitas jantung. EKG memperlihatkan perubahan-perubahan sekuensial seiring dengan peninggian kalium serum. Pada permulaan, terlihat gelombang T runcing (K+ > 6,5 mEq/L). Ini disusul dengan interval PR memanjang, amplitudo gelombang P mengecil, kompleks QRS melebar (K+ = 7 sampai 8 mEq/L). Akhirnya interval QT memanjang dan menjurus ke pola sine-wave. Fibrilasi ventrikel dan asistole cenderung terjadi pada K+ > 10 mEq/L. Temuan-temuan lain meliputi parestesi, kelemahan, arefleksia dan paralisis ascenden.
1. Gangguan pada Ginjal
Fungsi ginjal dapat terganggu karena beberapa faktor, seperti adanya infeksi bakteri, radang, dan batu ginjal. Berikut ini masalah yang berhubungan dengan terganggunya ginjal.
a. Diabetes Insipidus, yaitu suatu keadaan yang ditandai dengan adanya produksi urine berlimpah dan disertai rasa haus yang amat sangat. Kelainan tersebut disebabkan ginjal mengalami kekurangan hormon antidiuretuk (ADH). Para penderita dapat mengeluarkan urine sebanyak 20 liter sehari (10-20 kali rata-rata). Untuk mengindari dehidrsi fatal, penderita haru mengganti kehilangan air tersebut dengan meminum air segar.
b. Diabetes Mellitus, yaitu sutu keadaan yang ditandai dengan terdapatnya gula di dalam urine. Hal itu dikarenakan adanya gangguan sekresi hormon insulin.
c. Albuminuria, yaitu suatu keadaan ditemukannya albumin dari protein di dalam urine. Hal itu disebabkan pada glomerulus dan kapsul Bowman sehingga proses filtrasi tidak sempurna..
d. Nefritis, yaitu suatu gangguan pada ginjal karena infeksi bakteri sehingga menyebabkan urine masuk ke dalam darah.
e. Batu Ginjal (Kencing Batu), yaitu suatu endapan yang berasal dari garam kalsium, dapat berada di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, ataupun kandung kemi.
f. Gagal Ginjal, yaitu suatu keadaan jika satu atau kedua ginjal tidak dapat berfungs. Hal itu dapat berakibat fatal karena urea yang tertimbun dalam tubuh akan bersifat racun dan dapat mengakibatkan kematian. Untuk menggantikan fungsi ginjal tersebut, penderita mempunyai dua alternatif,yaiutu mengembangkan ginjal buatan atau pencakokan ginjal baru.
g. Anuria, yaitu kegagalan ginjal dalam mensekresikan urine. Anuria dapat disebabkan oleh kurangnya tekanan untuk melakukan filtrasi atau radang glomeruli sehingga plasma tidak dapat masuk ke glomerulus.
h. Hematuria, yaitu adanya sel-sel darah di urine. Penyababnya adalah peradangan pada sistem urine karena penyakit atau iritasi batu ginjal . Jika darah ditemukan di dalam urine maka kondisi tersebut menunjukan adanya bagian saluran urine yang mengalami pendarahan.
i. Glomerulonefritis, yaitu radang ginjal yang melibatkan glomeruli. Penyebab paling umum adalah reaksi alergi terhadap racun yang dilepaskan oleh bakteri streeptococcus sp. yang menginfeksi tubuh lain, khusunya tenggorokan. Glomerulonefritis yang parah dapat menyebabkan gagal ginjal.
j. Nefrosis, yaitu kondisi bocornya membran glomerulus. Kebocoran tersebut memungkinkan sejumlah besar protein berpindah dari darah menuju urine sehingga air dan natrium menumpuk dalam tubuh dan mengakibatkan pembengkakan (oedem), khususnya di sekitar lutuk, kaki, abdomen, dan mata. Pada umumnya, nefrosis terjadi pada anak-anak, tetapi dapat pula terjadi pada semua usia.
2. Gangguan pada Hati
a. Hepatis
Hepatis berarti berarti radang/pembekakan hati. Hepatitis dapat disebabkan oleh virus alkohol, narkoba, obat-obatan (termasuk obat yang diresepkan), atau racun. Hepatitis dapat mengakibatkan goresan/pengerasan hati (sirosis) sehingga fungsi hati menjadi gagal dan berakibat kematian.Gejala hepatitis yang paling umum adalah nafsu makan hilang, kelelahan, demam, pegal sekujur tubuh, mual, muntah, dan nyeri pada perut.
1) Hepatitis A
Hepatitis A merupakan penyakit akut dan tidak pernah menjadi kronis. Pengidap biasanya cepat sembuh tanpa diobati, hanya membutuhkan banyak istirahat. Penyakit ini menular melalui kontak dengan tinja, baik seara langsung maupun melalui makanan yang tersentuh tangan yang tercemar.
2) Hepatitis B
Kerusakan hati tidak disebabkan oleh virus melainkan oleh sistem kekebalan tubuh dalam upaya memberatasnya. Karena viral load (jumlah virus dalam darah) virus hepatitis sangat tinggi, maka virus hepatitis B sangat mudah menular dengan berbagai cara, seperti seks, penggunaan narkotika suntik, dan dari ibu ke bayi. Vaksinasi virus ini biasanya membutuhkan tiga suntikan selama jangka waktu enam bulan (0, 1, dan 6 bulan).Vaksinasi merangsang tanggapan oleh kekebalan tubuh untuk membuat antibodi terhadap infeksi.
3) Hepatitis C
Virus hepatitis C terutama tersebar melalui darah., melalui jarum suntik dan peralatan lain yang dipakai secara bergantian, atau transfusi darah. Juga dapat menular dari ibu ke bayi. Risiko penularan dengan kontak darah lebih tinggi daripada HIV karena viral load virus hepatitis C biasanya sangat tinggi. Yang menarik, virus hepatitis C satu-satunya virus yang dapat diberantas dari tubuh oleh obat. Namun, saat ini belum ada vaksin virus hepatitis C.
4) Hepatitis D
Agen delta (D) merupakan jenis virus uang disebut hepatitis D. Virus ini menyebabkan penyakit hanya ditemukan pada orang yang membawa virus hepatitis B. Virus hepatitis D dapat mengakibatkan infeksi penyakit hepatitis B. Virus hepatitis D dapat mengakibatkan infeksi penyakit hepatitis B menjadi lebih parah.
b. Kanker Hati
Hati terdiri atas beberapa jenis sel shingga beberapa jenis tumor dapat terbentuk pada organ ini. Beberapa diantaranya bersifat kanker dan yang lainnya bersifat tidak berbahaya..Beberapa tipe tumor hati yang jinak atau tidak berbahaya di antaranya hemangioma, hepatic adenomas, dan focal nodular hyperplasia. Selain itu, terdapat juga jenis tumor yang berbahaya (kanker), seperti hepatocellular, hyperplasia. Jenis kanker ini paling sering menyerang orang.
c. Hemokhromatosis
Hemokhromatosis adalah penyakit yang menggangu metabolisme zat besi sehingga tubuh akan kelebihan cadangan zat besi terutama di dalam hati. Hemokhromatosis dapat disebabkan menderita penyakit seperti, thalassemia, sideroblastic anemia, dan alkohol kronis. Penyebab lainnya yaitu menerima transfusi darah dalam jumlah sangat banyak, terutama dari pasien yang mewarisi kanker anemia dini.
d. Penyakit Hati disebabkan Alkohol
Penyakit hati yang diderita peminum alkohol meliputi peradangan hati akut dan kronis. Penyakit hati yang disebabkan oleh alkohol biasanya terjadi setelah meminum minuman beralkohol selama beberapa tahun. Lama dan banyaknya konsumsi alkohol akan mempengaruhi kemungkinan terbentuknya penyakit ini. Kekurangan nutrisi karena rendahnya kalori dalam alkohol, kurangnya nafsu makan, dan malabsorbsi dalam usus sangat mempengaruhi terjadinya penyakit hati.
e. Penyakit Wilson
Penyakit Wilson merupakan penyakit keturunan dengan kadar zat tembaga dalam tubuh berlebihan. Hal tersebut menyebabkan berbagai pengaruh dalam tubuh, termasuk penyakit hati dan kerusakan pada sistem saraf.Penyakit Wilson menyebabkan tubuh mengabsorbsi dan menahan kelebihan sejumlah zat tembaga dalam tubuh.
f. Sirosis
Sirosis merupakan puncak dari penyakit hati yang kronis dan menyebabkan guratan pada hati sehingga hati menjadi tidak berfungsi. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan berbagai macam komplikasi termasuk akumulasi cairan dalam perut, ketidaknormalan pendarahan dan mengakibatkan tekanan pembuluh dara hati. Sirosis menyebabkan penyakit hati yang sangat kronis di Amerika Serikat dan menyebabkan ketergantungan ketergantungan alkohol dalam jangka waktu panjang.
a. Dehidrasi
b. Syok hipovolemik
Gangguan Keseimbangan Elektrolit
a. Hiponatremia
Definisi : kadar Na+ serum di bawah normal (< 135 mEq/L)
Causa : CHF, gangguan ginjal dan sindroma nefrotik, hipotiroid, penyakit Addison
Tanda dan Gejala :
- Jika Na plasma turun 10 mEq/L dalam beberapa jam, pasien mungkin mual, muntah, sakit kepala dan keram otot.
- Jika Na plasma turun 10 mEq/L dalam satu jam, bisa terjadi sakit kepala hebat, letargi, kejang, disorientasi dan koma.
- Mungkin pasien memiliki tanda-tanda penyakit dasar (seperti gagal jantung, penyakit Addison).
- Jika hiponatremia terjadi sekunder akibat kehilangan cairan, mungkin ada tanda-tanda syok seperti hipotensi dan takikardi
b. Hipernatremia
Definisi : Na+ serum di atas normal (>145 mEq/L)
Causa : Kehilangan Na+ melalui ginjal misalnya pada terapi diuretik, diuresis osmotik, diabetes insipidus, sekrosis tubulus akut, uropati pasca obstruksi, nefropati hiperkalsemik; atau karena hiperalimentasi dan pemberian cairan hipertonik lain.
Tanda dan Gejala : iritabilitas otot, bingung, ataksia, tremor, kejang dan koma yang sekunder terhadap hipernatremia.
c. Hipokalemia
Definisi : kadar K+ serum di bawah normal (< 3,5 mEq/L)
Etiologi
- Kehilangan K+ melalui saluran cerna (misalnya pada muntah-muntah, sedot nasogastrik, diare, sindrom malabsorpsi, penyalahgunaan pencahar)
- Diuretik
- Asupan K+ yang tidak cukup dari diet
- Ekskresi berlebihan melalui ginjal
- Maldistribusi K+
- Hiperaldosteron
Tanda dan Gejala :
Lemah (terutama otot-otot proksimal), mungkin arefleksia, hipotensi ortostatik, penurunan motilitas saluran cerna yang menyebabkan ileus. Hiperpolarisasi myokard terjadi pada hipokalemia dan dapat menyebabkan denyut ektopik ventrikel, reentry phenomena, dan kelainan konduksi. EKG sering memperlihatkan gelombang T datar, gelombang U, dan depresi segmen ST.
d. Hiperkalemia
Definisi : kadar K+ serum di atas normal (> 5,5 mEq/L)
Etiologi :
- Ekskresi renal tidak adekuat; misalnya pada gagal ginjal akut atau kronik, diuretik hemat kalium, penghambat ACE.
- Beban kalium dari nekrosis sel yang masif yang disebabkan trauma (crush injuries), pembedahan mayor, luka bakar, emboli arteri akut, hemolisis, perdarahan saluran cerna atau rhabdomyolisis. Sumber eksogen meliputi suplementasi kalium dan pengganti garam, transfusi darah dan penisilin dosis tinggi juga harus dipikirkan.
- Perpindahan dari intra ke ekstraseluler; misalnya pada asidosis, digitalisasi, defisiensi insulin atau peningkatan cepat dari osmolalitas darah.
- Insufisiensi adrenal
- Pseudohiperkalemia. Sekunder terhadap hemolisis sampel darah atau pemasangan torniket terlalu lama
- Hipoaldosteron
Tanda dan Gejala :
Efek terpenting adalah perubahan eksitabilitas jantung. EKG memperlihatkan perubahan-perubahan sekuensial seiring dengan peninggian kalium serum. Pada permulaan, terlihat gelombang T runcing (K+ > 6,5 mEq/L). Ini disusul dengan interval PR memanjang, amplitudo gelombang P mengecil, kompleks QRS melebar (K+ = 7 sampai 8 mEq/L). Akhirnya interval QT memanjang dan menjurus ke pola sine-wave. Fibrilasi ventrikel dan asistole cenderung terjadi pada K+ > 10 mEq/L. Temuan-temuan lain meliputi parestesi, kelemahan, arefleksia dan paralisis ascenden.
1. Gangguan pada Ginjal
Fungsi ginjal dapat terganggu karena beberapa faktor, seperti adanya infeksi bakteri, radang, dan batu ginjal. Berikut ini masalah yang berhubungan dengan terganggunya ginjal.
a. Diabetes Insipidus, yaitu suatu keadaan yang ditandai dengan adanya produksi urine berlimpah dan disertai rasa haus yang amat sangat. Kelainan tersebut disebabkan ginjal mengalami kekurangan hormon antidiuretuk (ADH). Para penderita dapat mengeluarkan urine sebanyak 20 liter sehari (10-20 kali rata-rata). Untuk mengindari dehidrsi fatal, penderita haru mengganti kehilangan air tersebut dengan meminum air segar.
b. Diabetes Mellitus, yaitu sutu keadaan yang ditandai dengan terdapatnya gula di dalam urine. Hal itu dikarenakan adanya gangguan sekresi hormon insulin.
c. Albuminuria, yaitu suatu keadaan ditemukannya albumin dari protein di dalam urine. Hal itu disebabkan pada glomerulus dan kapsul Bowman sehingga proses filtrasi tidak sempurna..
d. Nefritis, yaitu suatu gangguan pada ginjal karena infeksi bakteri sehingga menyebabkan urine masuk ke dalam darah.
e. Batu Ginjal (Kencing Batu), yaitu suatu endapan yang berasal dari garam kalsium, dapat berada di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, ataupun kandung kemi.
f. Gagal Ginjal, yaitu suatu keadaan jika satu atau kedua ginjal tidak dapat berfungs. Hal itu dapat berakibat fatal karena urea yang tertimbun dalam tubuh akan bersifat racun dan dapat mengakibatkan kematian. Untuk menggantikan fungsi ginjal tersebut, penderita mempunyai dua alternatif,yaiutu mengembangkan ginjal buatan atau pencakokan ginjal baru.
g. Anuria, yaitu kegagalan ginjal dalam mensekresikan urine. Anuria dapat disebabkan oleh kurangnya tekanan untuk melakukan filtrasi atau radang glomeruli sehingga plasma tidak dapat masuk ke glomerulus.
h. Hematuria, yaitu adanya sel-sel darah di urine. Penyababnya adalah peradangan pada sistem urine karena penyakit atau iritasi batu ginjal . Jika darah ditemukan di dalam urine maka kondisi tersebut menunjukan adanya bagian saluran urine yang mengalami pendarahan.
i. Glomerulonefritis, yaitu radang ginjal yang melibatkan glomeruli. Penyebab paling umum adalah reaksi alergi terhadap racun yang dilepaskan oleh bakteri streeptococcus sp. yang menginfeksi tubuh lain, khusunya tenggorokan. Glomerulonefritis yang parah dapat menyebabkan gagal ginjal.
j. Nefrosis, yaitu kondisi bocornya membran glomerulus. Kebocoran tersebut memungkinkan sejumlah besar protein berpindah dari darah menuju urine sehingga air dan natrium menumpuk dalam tubuh dan mengakibatkan pembengkakan (oedem), khususnya di sekitar lutuk, kaki, abdomen, dan mata. Pada umumnya, nefrosis terjadi pada anak-anak, tetapi dapat pula terjadi pada semua usia.
2. Gangguan pada Hati
a. Hepatis
Hepatis berarti berarti radang/pembekakan hati. Hepatitis dapat disebabkan oleh virus alkohol, narkoba, obat-obatan (termasuk obat yang diresepkan), atau racun. Hepatitis dapat mengakibatkan goresan/pengerasan hati (sirosis) sehingga fungsi hati menjadi gagal dan berakibat kematian.Gejala hepatitis yang paling umum adalah nafsu makan hilang, kelelahan, demam, pegal sekujur tubuh, mual, muntah, dan nyeri pada perut.
1) Hepatitis A
Hepatitis A merupakan penyakit akut dan tidak pernah menjadi kronis. Pengidap biasanya cepat sembuh tanpa diobati, hanya membutuhkan banyak istirahat. Penyakit ini menular melalui kontak dengan tinja, baik seara langsung maupun melalui makanan yang tersentuh tangan yang tercemar.
2) Hepatitis B
Kerusakan hati tidak disebabkan oleh virus melainkan oleh sistem kekebalan tubuh dalam upaya memberatasnya. Karena viral load (jumlah virus dalam darah) virus hepatitis sangat tinggi, maka virus hepatitis B sangat mudah menular dengan berbagai cara, seperti seks, penggunaan narkotika suntik, dan dari ibu ke bayi. Vaksinasi virus ini biasanya membutuhkan tiga suntikan selama jangka waktu enam bulan (0, 1, dan 6 bulan).Vaksinasi merangsang tanggapan oleh kekebalan tubuh untuk membuat antibodi terhadap infeksi.
3) Hepatitis C
Virus hepatitis C terutama tersebar melalui darah., melalui jarum suntik dan peralatan lain yang dipakai secara bergantian, atau transfusi darah. Juga dapat menular dari ibu ke bayi. Risiko penularan dengan kontak darah lebih tinggi daripada HIV karena viral load virus hepatitis C biasanya sangat tinggi. Yang menarik, virus hepatitis C satu-satunya virus yang dapat diberantas dari tubuh oleh obat. Namun, saat ini belum ada vaksin virus hepatitis C.
4) Hepatitis D
Agen delta (D) merupakan jenis virus uang disebut hepatitis D. Virus ini menyebabkan penyakit hanya ditemukan pada orang yang membawa virus hepatitis B. Virus hepatitis D dapat mengakibatkan infeksi penyakit hepatitis B. Virus hepatitis D dapat mengakibatkan infeksi penyakit hepatitis B menjadi lebih parah.
b. Kanker Hati
Hati terdiri atas beberapa jenis sel shingga beberapa jenis tumor dapat terbentuk pada organ ini. Beberapa diantaranya bersifat kanker dan yang lainnya bersifat tidak berbahaya..Beberapa tipe tumor hati yang jinak atau tidak berbahaya di antaranya hemangioma, hepatic adenomas, dan focal nodular hyperplasia. Selain itu, terdapat juga jenis tumor yang berbahaya (kanker), seperti hepatocellular, hyperplasia. Jenis kanker ini paling sering menyerang orang.
c. Hemokhromatosis
Hemokhromatosis adalah penyakit yang menggangu metabolisme zat besi sehingga tubuh akan kelebihan cadangan zat besi terutama di dalam hati. Hemokhromatosis dapat disebabkan menderita penyakit seperti, thalassemia, sideroblastic anemia, dan alkohol kronis. Penyebab lainnya yaitu menerima transfusi darah dalam jumlah sangat banyak, terutama dari pasien yang mewarisi kanker anemia dini.
d. Penyakit Hati disebabkan Alkohol
Penyakit hati yang diderita peminum alkohol meliputi peradangan hati akut dan kronis. Penyakit hati yang disebabkan oleh alkohol biasanya terjadi setelah meminum minuman beralkohol selama beberapa tahun. Lama dan banyaknya konsumsi alkohol akan mempengaruhi kemungkinan terbentuknya penyakit ini. Kekurangan nutrisi karena rendahnya kalori dalam alkohol, kurangnya nafsu makan, dan malabsorbsi dalam usus sangat mempengaruhi terjadinya penyakit hati.
e. Penyakit Wilson
Penyakit Wilson merupakan penyakit keturunan dengan kadar zat tembaga dalam tubuh berlebihan. Hal tersebut menyebabkan berbagai pengaruh dalam tubuh, termasuk penyakit hati dan kerusakan pada sistem saraf.Penyakit Wilson menyebabkan tubuh mengabsorbsi dan menahan kelebihan sejumlah zat tembaga dalam tubuh.
f. Sirosis
Sirosis merupakan puncak dari penyakit hati yang kronis dan menyebabkan guratan pada hati sehingga hati menjadi tidak berfungsi. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan berbagai macam komplikasi termasuk akumulasi cairan dalam perut, ketidaknormalan pendarahan dan mengakibatkan tekanan pembuluh dara hati. Sirosis menyebabkan penyakit hati yang sangat kronis di Amerika Serikat dan menyebabkan ketergantungan ketergantungan alkohol dalam jangka waktu panjang.
0 komentar:
Posting Komentar